Sudahkah kita menjaga bumi ini ???
Benarkah usia bumi ini sudah tua ???
Apakah kita salah satu dari “Pejuang Hijau”???
GLOBAL WARMING….Yach mungkin dua kata itulah yang saat ini ramai diperbincangkan di tanah air tercinta kita ini.Mulai dari sabang sampai merauke.Hingga negara-negara yang ada di belahan dunia.Untuk itu HIMAProdi Biologi pada minggu lalu tepatnya tanggal 5 juni 2010 menyelenggarakan acara ”SARASEHAN” yang membahas bagaimana cara kita untuk mengurangi “Global Warming”.
Bumi ini sudah sulit diprediksi,kita tahu semua dahulu bahwa bulan-bulan yang kita jadikan patokan musim penghujan ataukah musim kemarau kini telah sulit diketahui.Mungkinkah ini salah satu dampak dari “Global Warming”.Demi memenuhi ego manusia ,tidaklah peduli dengan nasib bumi kita ini.Apalah jadinya kalau bumi ini panas tidak ada lagi rasa nyaman???
Sudahkah kita semua sebagai generasi penerus bangsa ikut andil dalam mengurangi Global Warming??.Bisakah pula kita menjadi salah satu pejuang hijau??.Semua itu tentu hanyalah kita sendiri yang tahu seberapa jauh kita berusaha dan seberapa niat untuk peduli terhadap bumi ini.Namun semua itu tidaklah mudah tanpa adanya kesadaran.Berulang kali kita tahu dampak dari Global Warming,tapi kita semua masih saja diam seakan-akan tidak peduli.
Hal ini terlihat betapa mirisnya acara kemarin.Apakah sudah tidak ada lagi pejuang hijau??. Untuk itu kita sebagai generasi penerus tidaklah tergoyah ikut berpartisipasi dalam “SAVE OUR EARTH FROM GLOBAL WARMING”.Untuk mengaplikasikan kembali marilah kita mulai dari lingkungan di kampus tercinta kita ini.Selain itu alangkah baiknya jika kita juga berusaha mencoba di lingkungan sekitar kita.
Mulailah kita bangun SEMANGAT akan peduli lingkungan.Betapa indah bumi kita jika kita sebagai pejuang hijau yang akan selalu menjaga dan melestarikan umi kta agar tetap hijau dan lestari.
GLOBAL WARMING….?? NO
PEJUANG HIJAU….?? YES
MUTIARA
Dunia adalah patokan dari apa
yang ada dalam diri kita.
Apabila kita ingin merubah dunia,
maka kita harus mulai dengan
merubah diri sendiri.
Global Warming
Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu bumi yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Apakah efek rumah kaca tersebut? Efek rumah kaca adalah efek yang dihasilkan gas-gass rumah kaca yang menahan sinar matahari agar tetap di dalam bumi dan tidak mengalami radiasi ke luar angkasa.. .
Apa sajakah yang termasuk gas-gas rumah kaca tersebut? Gas rumah kaca yang paling berpengaruh adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sedangkan gas-gas rumah kaca yang lain tidak terlalu berpengaruh banyak.
Efek rumah kaca wajar terjadi di alam. Tetapi jika jumlah gas rumah kaca ini melebihi batas normal, maka peningkatan suhu bumi juga akan semakin besar. Ini dinamakan oleh para ilmuwan dengan Global Warming atau pemanasan global. Gas rumah kaca yang menyebabkan Global Warming ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia seperti industri dan transportasi. Jika peningkatan suhu Bumi dibiarkan, maka seluruh es yang ada di Bumi ini akan mencair dan akibatnya permukaan laut akan naik. Inilah yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perubahan muka daratan bumi.
Untuk menanggulangi pemanasan global, emisi gas rumah kaca ini harus dikurangi atau dihilangkan. Untuk itu, perlu dicari bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca.
Tips Mengurangi Global Warming
Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak karbon" Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi :
1. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
2. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
3. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
4. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
5. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
6. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
7. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
8. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
9. Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
10. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
11. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
0 komentar:
Posting Komentar