Kegiatan belajar mengajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas. Namun dapat juga kita lakukan di luar kelas,seperti melakukan penelitian pada suatu objek tertentu, di daerah tertentu. Metode pembelajaran ini dapat kita sebut dengan metode pembelajaran observasi, seperti yang telah dilakukan oleh para mahasiswa Pend.Biologi Universitas Nusantara PGRI Kediri pada tanggal 5-6 Mei 2011 lalu, kegiatan yang lebih dikenal dengan nama SKAL atau Studi Kenal Alam Lingkungan tersebut dilaksanakan dua hari satu malam, dengan mengambil objek penelitian di kebun raya Purwodadi yang terletak di kota Pasuruan dan museum Suko yang terdapat di Jatim Park 2 di kota Malang.
Kebun Raya Purwodadi sendiri adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di wilayah Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur Indonesia. Lokasi ini terletak di tepi jalan besar yang menghubungkan 3 kota, yaitu Malang, Surabaya, dan Pasuruan. Jarak dari kota Malang adalah 24 km ke arah utara, dan dari kota Pasuruan 30 km ke arah barat daya dan dari kota Surabaya 65 km ke arah selatan.
Luas Kebun Raya Purwodadi sakitar 85 ha, pada ketinggian 300m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang. dan memiliki sekitar 10.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan
Luas Kebun Raya Purwodadi sakitar 85 ha, pada ketinggian 300m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang. dan memiliki sekitar 10.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan
Di sana para mahasiswa dapat meneliti berbagai jenis tumbuhan, antara lain polong-polongan, anggrek, palem, bambu, paku, dan berbagai tanaman obat.
Selain Kebun Raya Purwodadi, taman satwa Jatim Park 2 juga menjadi tujuan utama kami.
Museum Satwa Jatim Park 2 dibangun berdekatan dengan lokasi Jatim Park 1 dan kawasan wisata malam, BNS. Dengan bangunan depan yang menyerupai desain Istana Negara/White House. Museum terbesar dan terlengkap ini menyajikan ratusan diorama satwa dari seluruh negara di belahan dunia seperti Eropa, Afrika, Amerika, Cina, dan Antartika. Museum ini adalah salah satu karya yang luar biasa menggabungkan seni lukis dan satwa, Insectarium terbesar se-Indonesia, dan berpetualang menjelajah dunia satwa. Konsep yang diusung adalah museum bergaya kontemporer. Jika image yang melekat pada museum selama ini selalu identik dengan pameran barang-barang kuno yang cenderung kusam dan membosankan, maka di sini justru tampilan museum dibuat berbeda agar menyenangkan untuk belajar dan menambah pengetahuan tentang satwa. Binatang yang hidup di jaman purba seperti Stegosaurus, kuda nil, hiu putih, harimau dahan, badak, hingga burung cantik Toucan yang kerap hidup berkoloni dapat dijumpai di tempat ini. Kalau perut tiba-tiba lapar, tak perlu cemas. Sebab di sini juga terdapat Jungle Fast Food, dengan desain unik berkonsep rimba raya yang pastinya hanya ada di Museum Satwa ini. Dengan adanya hal tersebut, para mahasiswa lebih dapat mengetahui binatang-binatang yang ada di wilayah-wilayah tertentu,yang sulit dijumpai.
Diharapkan dengan adanya kegiatan SKAL tersebut para mahasiswa lebih dapat mengerti akan keanekaragaman mahluk hidup, menambah wawasan serta lebih menghargai mahluk ciptaan tuhan beserta keindahannya.
0 komentar:
Posting Komentar